
Nushafest 2025: Festival Ekonomi Syariah Nusantara Hadirkan Ribuan Peserta dan Tokoh Nasional
September 27, 2025Jakarta, 27 September – Sesi kedua Nushafest 2025 bertajuk Crypto World from Sharia Perspective menghadirkan dua sosok inspiratif: Aldio Pramudya Gunadi, S.E., S.H., atau yang lebih dikenal dengan Bang Ogut, serta Dea Saka Kurnia Putra, S.Tr. MP. (Mas Putra).
Mas Putra menceritakan awal perjalanannya mengenal kripto yang bermula dari hobi bermain game dan bisnis rental PlayStation keluarganya. Dari kemenangan di berbagai kompetisi game, ia berhasil mengumpulkan modal untuk membuka usaha warnet.
Pada tahun 2012–2013, ia pernah mengumpulkan sekitar 20 Bitcoin, yang kala itu hanya bernilai sekitar Rp2,5 juta. Namun baru pada tahun 2020, ia serius mendalami teknologi Bitcoin melalui aplikasi desktop Bitcoin Core dan mulai melihat prospek besar dari aset digital ini.
Sementara itu, Bang Ogut mengisahkan pengalamannya mengenal Bitcoin sejak era dark web, ketika mata uang digital tersebut digunakan untuk transaksi berbagai barang dan jasa ilegal. Hobi merakit komputer membuatnya akrab dengan dunia digital.
Baru pada 2016 ia mulai serius menekuni kripto, dan di awal 2017 dengan modal Rp6 juta dari sang istri, ia berhasil mengembangkannya menjadi Rp36 juta. “Sejak saat itu saya berpikir koin ini tidak akan pernah turun,” ungkapnya.
Kedua pembicara menekankan bahwa kripto memiliki potensi besar dalam ekosistem keuangan modern, namun tetap perlu dikaji dari perspektif syariah agar tidak hanya menjadi sarana spekulasi, melainkan membawa manfaat nyata bagi umat.
Kisah Bang Ogut dan Mas Putra mencerminkan realitas generasi muda saat ini yang semakin berani mencoba peluang investasi baru, termasuk kripto. Namun, perjalanan mereka juga menjadi pengingat bahwa setiap instrumen keuangan harus dipahami secara mendalam dan diletakkan dalam koridor yang benar.
Di sinilah posisi Nushafest 2025 menjadi penting. Festival ini hadir sebagai wadah literasi, kolaborasi, dan diskusi terbuka tentang investasi syariah—mulai dari saham hingga aset digital—agar masyarakat, khususnya generasi muda, mampu mengambil keputusan finansial yang cerdas, etis, dan sesuai dengan prinsip Islam.
Dengan tema “Mewujudkan Umat yang Sejahtera Melalui Investasi Syariah”, Nushafest menegaskan bahwa perkembangan teknologi dan inovasi finansial dapat berjalan seiring dengan nilai-nilai syariah, sehingga potensi besar pasar keuangan tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga keberkahan bagi seluruh umat.